Saat Tak Sadarkan Diri Di Jalan Seorang Pemulung Lakukan Ini Padanya, Yang Terjadi Selanjutnya Bikin Ngeri!
loading...
Diberitakan dari Lookforward.com, wanita ini menceritakan pengalaman pahit dalam hidupnya. Ia Menikah dengan Seorang pria kaya raya lalu bercerai, kemudian menikah lagi dengan seorang pemulung.
Hingga akhirnya ia menemukan sesuatu tak terduga dari suaminya yang berprofesi sebagai pemulung itu. Inilah awal kisahnya.
Saya berusia 29 tahun dan telah bercerai dengan memiliki seorang anak yang berusia 6 tahun. Mantan suami saya adalah seorang pebisnis grosiran.
Setelah bercerai dengan suami saya, saya memberikan uang jajan bulanan kepada anak saya dan saya juga menyewa rumah di sekitar tempat tinggal ibu saya.
Saya bekerja di perusahaan swasta yang mana penghasilan yang tidak seberapa.
Dengan gaji segitu, saya masih tetap bisa bertahan hidup.
Setiap hari saya berangkat dan pulang kerja menggunakan jasa transportasi umum, karena tempat kerja saya sangat jauh dari rumah.
Bahkan saya juga harus berjalan kaki sekitar 10 menit setiap harinya.
Tahun lalu, saat saya pulang kerja, ketika melewati sebuah tempat pengumpulan sampah dekat rumah saya.
Tiba-tiba saya keringat dingin karena beberapa hari sebelumnya, sepertinya gula darah saya sangat rendah.
Akhirnya saya pun tanpa sadar, pingsan di pinggir jalan.
Ada seorang pemungut sampah yang sedang berjalan di sekitar area itu yang memanggilkan taksi untuk mengantarkan saya ke rumah sakit.
Saat saya terbangun, saya melihat ada seseorang yang duduk di samping ranjang saya sedang tersenyum kepada saya.
Jelas saja pemandangan itu begitu mengagetkan saya.
Kemudian, setelah mengetahui apa yang terjadi, saya sangat berterima kasih kepadanya.
Saya merasa ia adalah orang yang baik.
Saat kami mengobrol, ternyata ia juga tinggal di sekitar rumah saya dan berkata bahwa ia seorang karyawan di sebuah perusahaan milik negara.
Namun karena bertengkar dengan atasannya, akhirnya ia pun tidak bisa menahan emosinya dan marah besar kemudian mengajukan surat pengunduran diri.
Sebagai wujud menyesali perbuatannya yang bodoh itu, ia menenangkan dirinya sejenak dengan menjadi seorang pemungut sampah.
c
c ()
Selain itu, ia juga berharap dapat menenangkan dirinya sejenak dari hiruk pikuk dunia pekerjaan.
Dia juga berkata bahwa ia telah memperhatikan saya sejak lama, karena setiap harinya saya berangkat dan pulang kerja melewati tempat pemungutan sampah itu.
Jadi, saat melihat saya jatuh pingsan, ia tidak bisa membiarkan saya tergeletak di pinggir jalan begitu saja.
Ia juga berkata bahwa ia telah bercerai dengan mantan istrinya dan anaknya dijaga dan dibesarkan oleh orang tuanya.
Dengan begitu, kami semakin lama semakin akrab.
Ditambah dengan kisah hidup kami yang hampir sama, yaitu bercerai dengan mantan pasangan hidup kami, maka topik pembicaraan kami pun semakin mendalam dari hari ke hari.
Tidak sampai 6 bulan, akhirnya kami memutuskan untuk melanjutkan hubungan ke tingkat yang lebih serius, pacaran.
Dan 6 bulan selanjutnya, akhirnya kami pun menikah.
Setelah menikah, ia memperlakukan saya begitu baik.
Ia juga tidak lagi memungut sampah, ia mulai membangun usaha kecil-kecilan.
Kami hidup sangat bahagia. Setelah sebulan kami menikah, akhirnya malam itu, ia menanyakan saya sebuah pertanyaan.
"Istriku, apakah kamu tau, kenapa saya ingin menikahimu?" Saya pun menjawab, "Tidak tau!"
Ia berkata, "Karena kamu adalah orang yang begitu sederhana yang selalu merasa bahagia selalu."
Saya menjawab, "Ya, saya memang begitu. Saya lebih menyukai hidup yang sederhana, asalkan bisa merasakan bahagia setiap hari, itu cukup bagiku."
"Mantan suami saya adalah orang yang begitu fokus pada bisnisnya, akhirnya lama kelamaan, ia mulai tidak menghiraukan saya dan berubah menjadi suami yang otoriter, akhirnya hati saya pun mulai kehilangan rasa cinta padanya."
"Tapi berbeda denganmu, walaupun kita hidup sederhana, itu tidaklah menjadi masalah bagiku, karena kamu begitu baik dan perhatian padaku, hidup bersamamu begitu menyenangkan," lanjutku.
Setelah mendengarkan saya selesai berbicara, ia pun menatap mataku dan menghela nafas kemudian berkata
"Mungkin kita bisa bersama saat ini, itu adalah sebuah takdir! Namun sejujurnya, saya menyembunyikan beberapa keadaanku darimu. Semoga kamu tidak membenciku."
Kemudian saya bertanya, apa yang disembunyikannya dariku.
Ia berkata bahwa dulu, ia juga adalah seorang pengusaha.
Bahkan bisnisnya bisa tergolong bisnis yang lumayan besar, dan itu adalah bisnis real estate.
Namun mantan istrinya adalah seorang wanita yang gila harta.
Saat bisnisnya mulai maju dan berkembang, gak hanya berubah sikap kepadanya.
Bahkan juga mengkhianatinya, berselingkuh dengan pria lain dan memakan uang perusahaannya hingga perusahaannya jatuh bangkrut.
Akhirnya ia pun memutuskan untuk menceraikan mantan istrinya itu.
Walaupun sekarang ia sudah tidak memiliki harta dan uang lagi, namun ia memiliki sebuah villa di pinggir kota, villa yang dapat mereka tempati di masa tua nanti
sumsel.tribunnews.com
Hingga akhirnya ia menemukan sesuatu tak terduga dari suaminya yang berprofesi sebagai pemulung itu. Inilah awal kisahnya.
Saya berusia 29 tahun dan telah bercerai dengan memiliki seorang anak yang berusia 6 tahun. Mantan suami saya adalah seorang pebisnis grosiran.
Setelah bercerai dengan suami saya, saya memberikan uang jajan bulanan kepada anak saya dan saya juga menyewa rumah di sekitar tempat tinggal ibu saya.
Saya bekerja di perusahaan swasta yang mana penghasilan yang tidak seberapa.
Dengan gaji segitu, saya masih tetap bisa bertahan hidup.
Setiap hari saya berangkat dan pulang kerja menggunakan jasa transportasi umum, karena tempat kerja saya sangat jauh dari rumah.
Bahkan saya juga harus berjalan kaki sekitar 10 menit setiap harinya.
Tahun lalu, saat saya pulang kerja, ketika melewati sebuah tempat pengumpulan sampah dekat rumah saya.
Tiba-tiba saya keringat dingin karena beberapa hari sebelumnya, sepertinya gula darah saya sangat rendah.
Akhirnya saya pun tanpa sadar, pingsan di pinggir jalan.
Ada seorang pemungut sampah yang sedang berjalan di sekitar area itu yang memanggilkan taksi untuk mengantarkan saya ke rumah sakit.
Saat saya terbangun, saya melihat ada seseorang yang duduk di samping ranjang saya sedang tersenyum kepada saya.
Jelas saja pemandangan itu begitu mengagetkan saya.
Kemudian, setelah mengetahui apa yang terjadi, saya sangat berterima kasih kepadanya.
Saya merasa ia adalah orang yang baik.
Saat kami mengobrol, ternyata ia juga tinggal di sekitar rumah saya dan berkata bahwa ia seorang karyawan di sebuah perusahaan milik negara.
Namun karena bertengkar dengan atasannya, akhirnya ia pun tidak bisa menahan emosinya dan marah besar kemudian mengajukan surat pengunduran diri.
Sebagai wujud menyesali perbuatannya yang bodoh itu, ia menenangkan dirinya sejenak dengan menjadi seorang pemungut sampah.
c
c ()
Selain itu, ia juga berharap dapat menenangkan dirinya sejenak dari hiruk pikuk dunia pekerjaan.
Dia juga berkata bahwa ia telah memperhatikan saya sejak lama, karena setiap harinya saya berangkat dan pulang kerja melewati tempat pemungutan sampah itu.
Jadi, saat melihat saya jatuh pingsan, ia tidak bisa membiarkan saya tergeletak di pinggir jalan begitu saja.
Ia juga berkata bahwa ia telah bercerai dengan mantan istrinya dan anaknya dijaga dan dibesarkan oleh orang tuanya.
Dengan begitu, kami semakin lama semakin akrab.
Ditambah dengan kisah hidup kami yang hampir sama, yaitu bercerai dengan mantan pasangan hidup kami, maka topik pembicaraan kami pun semakin mendalam dari hari ke hari.
Tidak sampai 6 bulan, akhirnya kami memutuskan untuk melanjutkan hubungan ke tingkat yang lebih serius, pacaran.
Dan 6 bulan selanjutnya, akhirnya kami pun menikah.
Setelah menikah, ia memperlakukan saya begitu baik.
Ia juga tidak lagi memungut sampah, ia mulai membangun usaha kecil-kecilan.
Kami hidup sangat bahagia. Setelah sebulan kami menikah, akhirnya malam itu, ia menanyakan saya sebuah pertanyaan.
"Istriku, apakah kamu tau, kenapa saya ingin menikahimu?" Saya pun menjawab, "Tidak tau!"
Ia berkata, "Karena kamu adalah orang yang begitu sederhana yang selalu merasa bahagia selalu."
Saya menjawab, "Ya, saya memang begitu. Saya lebih menyukai hidup yang sederhana, asalkan bisa merasakan bahagia setiap hari, itu cukup bagiku."
"Mantan suami saya adalah orang yang begitu fokus pada bisnisnya, akhirnya lama kelamaan, ia mulai tidak menghiraukan saya dan berubah menjadi suami yang otoriter, akhirnya hati saya pun mulai kehilangan rasa cinta padanya."
"Tapi berbeda denganmu, walaupun kita hidup sederhana, itu tidaklah menjadi masalah bagiku, karena kamu begitu baik dan perhatian padaku, hidup bersamamu begitu menyenangkan," lanjutku.
Setelah mendengarkan saya selesai berbicara, ia pun menatap mataku dan menghela nafas kemudian berkata
"Mungkin kita bisa bersama saat ini, itu adalah sebuah takdir! Namun sejujurnya, saya menyembunyikan beberapa keadaanku darimu. Semoga kamu tidak membenciku."
Kemudian saya bertanya, apa yang disembunyikannya dariku.
Ia berkata bahwa dulu, ia juga adalah seorang pengusaha.
Bahkan bisnisnya bisa tergolong bisnis yang lumayan besar, dan itu adalah bisnis real estate.
Namun mantan istrinya adalah seorang wanita yang gila harta.
Saat bisnisnya mulai maju dan berkembang, gak hanya berubah sikap kepadanya.
Bahkan juga mengkhianatinya, berselingkuh dengan pria lain dan memakan uang perusahaannya hingga perusahaannya jatuh bangkrut.
Akhirnya ia pun memutuskan untuk menceraikan mantan istrinya itu.
Walaupun sekarang ia sudah tidak memiliki harta dan uang lagi, namun ia memiliki sebuah villa di pinggir kota, villa yang dapat mereka tempati di masa tua nanti
sumsel.tribunnews.com
loading...
loading...
Post a Comment