Busyro Muqoddas: Pak Jokowi Buktikan Dulu Penyerang Novel, Baru Bicara Pancasila

loading...

Mantan Komisioner KPK Busyro Muqoddas. FOTO: Pemuda Muhammadiyah
Sejumlah pihak mulai geram terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi)  yang kerap kali bersembunyi di balik ideologi negara, Pancasila. Sorotan itu bahkan datang dari salah satu mantan Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas. 
Busyro menilai Jokowi hanya lantang menyuarakan tentang Pancasila dan NKRI. Sementara itu, tidak ada langkah kongkret yang dilakukan pemerintah untuk mengusut kasus kekerasan terhadap Novel Baswedan yang sudah melebihi 100 hari pasca penyiraman air keras.
"Bicara soal kepemimpinan tidak lain tidak usah klaim Pancasila, NKRI dan segala macamnya, sekarang itu buktikan aja Pancasila dan NKRI itu dengan tindakan-tindakan dan langkah-langkah konkret, salah satunya teror terhadap Novel," kata Busyro kepada rilis.id di Jakarta, Selasa (1/7/2017).
Lebih lanjut, alumnus magister hukum Universitas Gadjah Mada ini tidak begitu yakin kepada pemerintah dalam menyelesaikan kasus tersebut, lantaran gerakan yang diambil pemerintah sangat lamban bahkan hingga hari ini rencana pembentukan tim gabungan hanya sebatas wacana.
"Saya mempertanyakan karena responsnya rendah baru sekarang memanggil (Kapolri)," ujarnya.
Padahal  jauh hari sebelumnya, kata Busyro, pagawai KPK sudah meminta kepada Pimpinan KPK untuk pembentukan tim gabungan itu. Menurutnya permohonan itu adalah kode buat presiden.
"Apalagi pegawai KPK dulu membuat suatu pernyataan meminta kepada pimpinan KPK kemudian diteruskan kepada Presiden supaya dibentuk tim gabungan," tandas Busyro yang juga Pimpinan Muhammadiyah itu.
Penulis Ridwan
Editor Yayat R Cipasang
loading...
loading...

Không có nhận xét nào

Tìm kiếm Blog này

NHẬN XÉT MỚI

loading...
Được tạo bởi Blogger.