Cerita Mistis di Balik Kecelakaan Maut Mobil APV yang Tenggelam di Danau Batur

loading...
Suasana duka menyelimuti keluarga Muksin Mardona (30) di Jalan Kihajar Dewantara RT 08/RW 04 Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh, Tangerang, Selasa (18/7/2017). Tangis keluarga terus terdengar di rumah Muksin. Sementara keluarga lainnya menunggu kedatangan korban di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Selasa (18/7) malam. Muksin beserta keluarga mengalami kecelakaan maut di Danau Batur, Kintamani, Bangli, Bali, pada Senin (17/7) sore. Mobil APV sewaan yang membawa rombongan wisatawan dari Tangerang itu terjun dan tenggelam ke Danau Batur, setelah gagal menanjak di tanjakan Desa Trunyan menuju ke arah Penelokan. Saat itu mereka sedang dalam perjalanan pulang setelah mengunjungi makam Trunyan. Dari tujuh penumpang, empat orang selamat yakni Cahaya (10), Mistahul Janah (25), Dinda Najwa Kharisma (13), dan Kenzi (2). Dua orang dievakuasi dalam keadaan tewas yakni Marpuah (65) dan Rita Ningsih (50). Sedangkan Muksin (30) tenggelam bersama mobil ke dasar danau. Selasa (18/7) sore, mobil akhirnya terangkat dari dasar Danau Batur. "Dibantu Basarnas, evakuasi korban karena kondisi tidak memungkinan, diputuskan mengangkat (korban) bersama mobilnya," jelas Kapolres Bangli AKBP I Gusti Ngurah Agung Panji Anom kepada media, kemarin. Ia menambahkan, proses evakuasi mobil dimulai dari pukul 13.00 Wita. Sekira pukul 17.30 Wita, mobil naas itu baru berhasil diangkat dari dasar danau. Naik jabatan
Ditemui di Tangerang, Mursidah (40) yang merupakan kakak korban, terlihat pilu saat menceritakan awal keberangkatan saudara-saudaranya untuk berwisata ke Bali. "Mereka mau liburan sekalian tengokin saudara di Bali. Mumpung dapat cuti," ujar Mursidah saat ditemui Warta Kota di rumah duka pada Selasa (18/7) malam. Ia menjelaskan, adiknya Muksin bertolak ke Bali membawa istri, anak, ibu, serta saudara lainnya. Mereka berangkat pada Sabtu (15/7/2017). "Adik saya ke Bali sekalian perayaan kenaikan jabatan. Dia kerja di Blue Bird," ucapnya. Mereka terbang ke Bali melalui Bandara Soetta. Setelah sampai di Pulau Dewata, istri Muksin yakni Mistahul Janah (25) memberikan kabar kepada kakaknya itu. "Mista ngabarin saya kalau sudah sampai di Bali. Mereka foto-foto dan upload di Instagram," kata Mursidah. Kemudian Muksin menyewa mobil APV hendak bersilaturahmi dengan sanak keluarganya. Mereka juga mengunjungi makam Trunyan di tepian Danau Batur, Bangli, lewat darat dengan menyusuri jalanan pinggir Danau Batur menggunakan mobil. Usai dari Trunyan bermaksud kembali ke arah Penelokan. Saat melintas di lokasi jalan yang menanjak, mobil mengalami kecelakaan, terjun ke danau dan tenggelam. Kedalaman 20 meter Kapolsek Kintamani, Kompol I Putu Gunawan, saat ditemui di lokasi menuturkan rombongan wisatawan ini datang menggunakan mobil APV.
Usai mengunjungi kuburan Trunyan dan bermaksud kembali ke arah Penelokan, tragedi mengerikan itu terjadi. "Saat melintasi medan tanjakan terjal di Desa Trunyan, sekitar pukul 16.00 Wita, mesin mobil tersebut tiba-tiba mati, lalu mundur, dan terus meluncur hingga akhirnya masuk ke jurang, tercebur ke danau dan tenggelam," ucap Gunawan. Lanjut Gunawan, mobil APV naas itu mengangkut tujuh penumpang, empat orang ditemukan selamat, yakni Cahaya, Mistahul Janah, Dinda Najwa Kharisma, dan Kenzi. Sedangkan Marpuah dan Rita Ningsih saat evakuasi ditemukan sudah meninggal dunia. Marpuah dievakuasi tak lama setelah mobil tenggelam. Sedangkan jenazah Rita Ningsih baru ditemukan di hari kedua, Selasa (18/7/2017). Jenazah Rita ditemukan penyelam di kedalaman 20 meter. "Korban berjenis kelamin wanita ditemukan di kedalaman 20 meter, pada pukul 10.15 Wita atas nama Rita Ningsih, dalam kondisi meninggal," ujar Gunawan di lokasi kejadian. Gunawan menjelaskan, proses evakuasi pada hari Senin lalu terkendala kondisi danau yang gelap saat malam tiba. Hingga akhirnya evakuasi dilanjutkan pada hari kedua, Selasa (18/7) pagi sekitar pukul 07.00 Wita. Sementara diketahui lokasi jatuhnya mobil pada pukul 09.30 Wita. "Untuk korban yang selamat telah dibawa ke RSUD Bangli, dan dua korban yang meninggal dunia sudah dibawa ke RSUD Bangli. Tinggal satu orang lagi yang belum ditemukan," imbuhnya.
Melanggar pantangan? Ditemui di lokasi kejadian, seorang warga, I Ketut Jaksa, mengatakan, semula mobil APV tersebut hendak mengarah ke Penelokan. Namun, mobil tiba-tiba berhenti ketika berada di tanjakan hingga akhirnya mundur dan terjun ke danau. Menurutnya, ada kemungkinan, kejadian ini terjadi lantaran wisatawan melanggar pantangan. "Dari salah seorang korban selamat, dia mengatakan jika saat pulang dari kuburan dan hendak menuju ke mobil, dia melihat ada seorang kakek tua yang mengikutinya. Hingga akhirnya saat akan menuju Penelokan, mobil berhenti tiba-tiba sehingga mobil terjun ke danau," ujarnya Menurut kepercayaan orang sekitar, kata Jaksa, memang pantang membawa barang apapun yang berada di kuburan Trunyan. "Segala barang yang ada di kuburan tidak boleh dibawa, dipindah, ataupun bersihkan. Meski niat kita baik, yakni untuk membersihkan, belum tentu baik secara 'niskala'," ungkapnya. Sumber: Warta Kota/Tribun Bali
loading...
loading...

Không có nhận xét nào

Tìm kiếm Blog này

NHẬN XÉT MỚI

loading...
Được tạo bởi Blogger.